Tahapan proses metamorfosis kupu
kupu : Telur, Ulat, Kepompong, dan Kupu-kupu
Proses
metamorfosis kupu-kupu melalui beberapa tahap fase. Fase pertama adalah telur
(ovum, plural ova), fase kedua adalah ulat atau caterpillar (larva, larvae),
fase ketiga adalah kepompong atau kokon atau chrysalis (pupa, pupae) dan fase
keempat adalah insekta berupa kupu-kupu atau imago (plural imagines). Berikut
adalah tahapan proses metamorfosis kupu kupu dan penjelasannya
Telur
Telur akan
menetas menjadi larva setelah 3 – 5 hari.
Larva (Ulat)
Setelah
telur menetas menjadi larva maka larva akan mencari makan, tetapi beberapa
larva mengkonsumsi cangkang telurnya yang kosong sebagai bahan makanan pertama.
Pada saat pertumbuhan, kulit luar larva tidak ikut meregang, tetapi ketika
kulit luar larva menjadi sangat ketat, larva akan berganti kulit. Pada umumnya
larva berganti kulit sebanyak 4 – 6 kali, periode pergantian kulit (molting)
disebut juga instar. Ketika larva telah mencapai pertumbuhan maksimal maka
larva akan berhenti makan lalu mencari tempat berlindung dan melekatkan diri
pada ranting atau daun. Pada tahap ini larva telah berada pada fase prepupa dan
akan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa (kepompong).
Pupa
(Kepompong)
Meskipun
pada saat fase pupa seperti periode istirahat, tetapi di dalam pupa sedang
terjadi proses pembentukan kupu-kupu yang berlangsung sekitar 7 – 20 hari
tergantung jenis spesies.
Kupu-kupu
Setelah
kupu-kupu muda keluar dari pupa (kepompong) maka kupu-kupu muda akan merangkak
ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke
bawah serta mengembang secara normal. Setelah sayap kering, mengembang, dan
kuat maka sayap akan membuka dan menutup beberapa kali, kupu-kupu muda akan
mencoba terbang, kupu-kupu muda akan tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa dan berada
pada fase imago.